Khazanahgrobogan.com – Setelah dilaunching persis sebulan lalu pada Minggu (30/7/2023), Smartfren Community Grobogan melakukan gebrakan perdana dengan menghelat Silaturahmi Pelaku UMKM dan Sharing Bisnis bertajuk “UMKM Naik Kelas, Membangun Fondasi UMKM di Era Digital”. Event yang dihelat pada Rabu (30/8/2023) di Gedung Riptaloka Setda Grobogan itu menghadirkan narasumber Slamet Riyadi, S.Ag, M.Hum, coach wirausaha Indonesia yang juga pendiri Etalase UMKM Jawa Tengah.
Event yang diikuti 176 pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan itu dihadiri Wakil Bupati Grobogan, dr. H. Bambang Pujiyanto, M.Kes; Head of Public Relation Smartfren, Ciba Gangga; Comdev Smartfren Kadiriyanto; dan Leader Smartfren Community Nasional, Didik Jatmiko.
Leader Smartfren Community Grobogan, Badiatul
Muchlisin Asti, dalam sambutannya menyatakan, Smartfren Community Grobogan baru
dilaunching sebulan lalu dan dihadiri 30 pegiat literasi Grobogan. “Hari ini kami
menggelar silaturahmi pelaku UMKM dengan target peserta 150 peserta, tapi
ternyata animo pelaku UMKM di Grobogan sangat tinggi sehingga peserta overload menjadi 176 peserta,” tutur
lelaki yang akrab disapa Asti itu.
Lebih lanjut Asti menyatakan, pihaknya bersyukur dapat menghelat acara ini, sehingga ia berharap event ini bukan pertemuan pertama sekaligus pertemuan terakhir bersama para pelaku UMKM Grobogan. Namun, pertemuan yang akan ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan pelbagai event yang berbasis pada pemberdayaan UMKM. Seperti workshop inovasi produk, branding, packaging, manajemen usaha dan bisnis, fotografi, digital marketing, dan lain sebagainya.
Peluang UMKM Naik Kelas
Sementara itu, Wakil Bupati Grobogan, dr. H. Bambang Pujiyanto, dalam sambutannya menyatakan, di era digital yang semakin maju seperti saat ini, industri UMKM memiliki peluang besar untuk naik kelas dan berkembang lebih pesat. Melalui langkah-langkah digitalisasi, UMKM dapat membangun fondasi yang kuat untuk berinovasi dan bersaing dalam dunia bisnis yang serba cepat dan kompetitif.
“Di Kabupaten Grobogan sendiri tercatat ada 41.852 pelaku UMKM, bahkan data terakhir dari enumerator sudah hampir 60.000 UMKM,” tutur dr. H. Bambang Pujiyanto.
Melalui event yang diadakan oleh Smartfren Community Grobogan ini, wabup berharap ada produk-produk UMKM Grobogan yang tidak hanya menembus pasar nasional, namun juga menembus pasar internasional. “Dan saat ini produk UMKM Grobogan sudah ada yang menempus pasar internasional. Mudah-mudahan melalui event ini lebih banyak lagi (yang bisa menembus pasar internasional-red),” lanjut mantan Direktur RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi itu.
Wakil Bupati Grobogan, dr. H. Bambang Pujiyanto, M.Kes berfoto bersama dengan latar peserta silaturahmi dan sharing bisnis. (Irkamasnawi/Khazanahgroboigan) |
Oleh karena itu, lanjutnya, acara silaturahmi ini sangat penting, karena merupakan kesempatan untuk saling bertukar pengalaman, pandangan, dan inspirasi dalam menghadapi tantangan dan peluang bisnis yang semakin terkoneksi secara digital.
Peluang untuk berinovasi, berkolaborasi, dan memanfaatkan teknologi akan membawa pelaku UMKM menuju puncak kesuksesan. Dengan semangat gotong royong, wabup mengajak semua peserta berbagi gagasan, pandangan, dan solusi untuk memajukan industri UMKM di Kabupaten Grobogan.
Rumus Patten Berwirausaha
Adapun coach wirausaha Indonesia Slamet Riyadi, dalam kesempatan itu, memaparkan apa yang disebutnya “rumus patten berwirausaha” meliputi: titen, telaten, ngonten, konsisten, dan kompeten. “Titen dalam bahasa Jawa bisa berarti kepekaan membaca tanda-tanda alam, misalnya sebelum terjadi bencana. Dalam konteks bisnis, bisa berarti kepekaan membaca peluang dengan riset,” tutur pria yang juga pendiri Etalase UMKM Jawa Tengah ini.
Lalu telaten, maksudnya adalah sabar, teliti, dan cermat. Artinya, setelah ada pilihan berwirausaha, musti dijalankan dengan maksimal dalam pengembangan usaha. Ngonten, juga penting bagi seorang wirausaha. Ngonten merupakan istilah umum yang merujuk pada isi dan status Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, dan lainnya. Melalui ngonten di media sosial, seorang wirausahawan dapat melakukan komunikasi dengan pasar.
Coach Slamet Riyadi sebagai narasumber saat berinteraksi salah seorang peserta dari pelaku UMKM Grobogan. (Irlamasnawi/Khazanahgrobogan) |
Pesan yang kemudian disampaikan oleh Slamet Riyadi adalah bahwasannya pelaku UMKM harus kuat dan resisten terhadap perubahan iklim persaingan usaha. Seorang pelaku UMKM tidak boleh mudah putus asa dan gampang menyerah. “Pepatah lama bilang, gagal tiga kali harus bangkit 4 kali,” tegas Slamet Riyadi.
Setelah acara, sebagian
peserta pelaku UMKM yang hadir menyerahkan sampel produknya untuk direview berkaitan dengan kualitas produk,
branding, dan packaging. Sebelumnya, juga dibentuk koordinator di masing-masing
kecamatan untuk memudahkan koordinasi dan pembinaan selanjutnya. (BMA – Redaksi Khazanah Grobogan)