GpGlBSW0TfG8TpY7TpOiTUz5Gd==

Launching Smartfren Community Grobogan Disemarakkan Kopdar 30 Pegiat Literasi

Didik Jatmiko (berkaos merah), Leader Smartfren Community Nasional, saat memberikan sambutan dalam Launching Smartfren Community Grobogan di Soybean Resto, Minggu (30/7/2023).(Irkam Asnawi/Khazanahgrobogan)
Khazanahgrobogan.com - Smartfren Community sebagai wadah positif bagi pengguna Smartfren terus mengepakkan sayapnya membangun jejaring baru di sejumlah daerah. Kali ini giliran Kabupaten Grobogan dibentuk Smartfren Community sekaligus dilaunching pada Minggu (30/7/2023) di Soybean Resto, Jalan Raya Purwodadi – Solo KM. 5, Krangganharjo, Toroh, Grobogan.

Ditunjuk sebagai leader Smartfren Community Grobogan adalah Badiatul Muchlisin Asti, penulis dan pegiat literasi yang sudah lama berkiprah di Kabupaten Grobogan. Asti—begitu panggilan akrabnya—adalah pendiri sekaligus Ketua Forum Silaturahmi Penulis Grobogan (FSPG) yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pengembangan Potensi Daerah dan Jejaring Ekonomi Kreatif Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Grobogan.

Selain Asti, ditunjuk juga sebagai leader pendamping, Mohammad Rif’an, pegiat literasi yang juga seorang tenaga pendidik di SMK Pembangunan Nasional Purwodadi. Keduanya, hari itu, dikukuhkan sebagai leader Smartfren Community Grobogan oleh Leader Smartfren Community Nasional, Didik Jatmiko. 

Peserta kopdar literasi dan launching Smartfren Community Grobogan berpose bersama. (Irkam Asnawi/Khazanahgrobogan)

Dalam sambutannya, Didik Jatmiko menyatakan, Smartfren Community merupakan wadah bagi para pengguna Smartfren di seluruh penjuru tanah air. Kabupaten Grobogan sendiri merupakan kota atau regional ke-117 yang telah dibentuk Smartfren Community.

Menurut Didik, dalam usia 8 tahun sejak didirikan pada 2015, Smartfren Community telah memberi sumbangsih yang luas dengan berbagai macam program positif. “Selain telah dibentuk di 116 kota, Smartfren Community juga telah memiliki 140 ribu lebih anggota, 140 leader, 587 content creator, telah mengunjungi 900+ sekolah dan kampus, juga memiliki 55 pusat kreasi umkm, serta 1530 UMKM binaan,” ungkap Didik Jatmiko.

“Saat ini ada 4 program Smartfren Community, yaitu teman pintar Indonesia, teman UMKM Indonesia, Teman Kreasi Indonesia, dan Bunda Pintar,” ungkap Didik lebih lanjut.

Didik berharap, Smartfren Community Grobogan dapat memanfaatkan dengan baik berbagai peluang dari program yang ada, demi kebermanfaatan bagi masyarakat Grobogan sekaligus ikut andil dalam memajukan Grobogan.

Kopdar 30 Pegiat Literasi

Yulianto dari Taman Baca Bincang sebagai narasumber kopdar saat menceritakan kisah inspiratifnya mendirikan Rumah Baca Bintang dan menyediakan bahan bacaan bagi anak-anak di pelosok desa. (Irkam Asnawi/Khazanahgrobogan)
Launching Smartfren Community Grobogan sekaligus pengukuhan leader dirangkai dengan acara kopdar (kopi darat) pegiat literasi dengan mengangkat tajuk “Berkolaborasi dan Bersinergi Membangun Kesadaran Literasi”. Kopdar dihadiri 30 pegiat literasi dari Kabupaten Grobogan.

Leader Smartfren Community Grobogan Badiatul Muchlisin Asti menyatakan, tajuk itu dipilih mengingat tahun 2018 Bupati Grobogan Hj. Sri Sumarni telah menetapkan Grobogan sebagai Kabupaten Literasi. Namun pada perjalanannya, geliat literasi di Kabupaten Grobogan saat ini kembali mengalami stagnasi. 

“Gerakannya seperti meredup, setelah sebelumnya sempat mengalami gegap gempita dengan berbagai event literasi yang digelar,” tutur Asti yang juga salah satu anggota sekaligus Tim Ahli Penyusunanan Buku Daerah Kabupaten Grobogan tahun 2023.

Suasana kopdar berlangsung seru dan hangat. Tampak seorang peserta kopdar menyampaikan ide dan gagasannya untuk program literasi di Kabupaten Grobogan. (Irkam Asnawi/Khazanahgrobogan)
Dengan kopdar ini, Asti berharap, para pegiat literasi dari berbagai latar institusi dan komunitas, dapat merapatkan barisan dan berkonsolidasi untuk memijarkan kembali api literasi yang redup. “Minimal, dengan berkolaborasi dan bersinergi, hal berat akan terasa ringan,” tutur Asti.

Hadir dalam kopdar literasi sekaligus didaulat sebagai narasumber, Yulianto—pegiat literasi yang juga pengelola Taman Baca Bintang. Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Kak Yuli itu menceritakan kisah inspiratifnya jatuh bangun mendirikan Rumah Baca Bintang, menyediakan bacaan kepada anak-anak dan masyarakat di pelosok desa, serta menginisiasi sejumlah rumah baca di sejumlah tempat.

“Saya berharap para pegiat literasi di Kabupaten Grobogan bisa saling terbuka dan mau berkolaborasi dengan pegiat literasi lainnya, sehingga gerakan literasi di Kabupaten Grobogan bisa lebih dinamis dan progresif,” terang  penerima Penghargaan SATU Indonesia Awards (SIA) Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2021 dari Astra Internasional ini.

Dari 30 pegiat literasi yang hadir dalam kopdar memang berasal dari ragam komunitas di Kabupetan Grobogan, di antaranya dari Forum Silaturahmi Penulis Grobogan (FSPG), Jaringan Gusdurian Grobogan, Perpustakaan Jalanan Purwodadi, dan Life is Right; serta dari ragam profesi di antaranya penyiar radio, jurnalis, guru, dan seniman. (LNS – Redaksi Khazanah Grobogan)

 



Jasaview.id

Type above and press Enter to search.