GpGlBSW0TfG8TpY7TpOiTUz5Gd==

Pondok Pesantren Al-Huda Bekelan Desa Katong Gelar Pameran Artefak Rasulullah

Imamah alias surban berwarna putih yang sering dipakai Rasulullah salat, salah satu yang dipajang dalam Pameran Artefak Rasulullah Saw di Pondok Pesantren Al-Huda Bekelan, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Senin-Selasa (10-11/7/2023). (Foto: BMA/Khazanahgrobogan)
Khazanahgrobogan.com - Pondok Pesantren Al-Huda Bekelan, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, menggelar Pameran Artefak Rasulullah bertempat di kompleks pondok pesantren setempat selama dua hari, Senin-Selasa (10-11/7/2023). Ada 11 artefak atau benda dan jejak peninggalan Rasulullah Saw yang dipajang dalam pameran tersebut.

Saiful Anwar (30), salah seorang kuncen atau penjaga artefak Rasulullah dari Jakarta, menyatakan bahwa artefak-artefak yang dipamerkan didatangkan dari sebuah museum di Malaysia. Dibawa ke Indonesia sejak tahun 2019 untuk digunakan roadshow pameran ke sejumlah daerah di Indonesia.

Menurut Saiful, artefak-artefak yang ditampilkan memiliki sertifikat resmi melalui pengujian sanad berdasarkan ahli waris secara turun-temurun yang bersambung ke pemilik aslinya. Sehingga artefak beserta sertifikat tersebut menunjukkan bahwa benda-benda itu benar-benar pernah digunakan oleh Rasulullah dan terkait dengan fisik Rasulullah Saw.

Seorang pengnjung sedang melihat artefak-artefak yang dipajang dalam Pameran Artefak Rasulullah di Pondok Pesantren Al-Huda Bekelan, Desa Katong. (BMA/Khazanahgrobogan)
“Sebenarnya keseluruhan ada 56 artefak, tapi yang dipajang di pameran ini hanya 11 artefak,” tutur Saiful Anwar kepada Khazanahgrobogan.com pada Selasa (11/7/2023).

Kesebelas artefak itu meliputi: imamah, rambut, jenggot, ekstrak keringat, darah bekam, siwak, potongan surban, tanah suci makam, cambuk, tongkat, dan tapak kaki Rasulullah Saw. Pada setiap artefak dilengkapi sertifikat yang di antaranya terdapat penjelasan tentang artefak terkait.

Cambuk baginda Rasulullah misalnya, disebutkan merupakan salah satu cambuk Nabi Saw yang biasa digunakan pada saat beliau menunggang kuda atau unta. Cambuk terbuat dari kulit domba. Cambuk kemudian dipegang dan dijaga oleh Ali Zainal Abidin, kemudian ke keturunan yang lainnya.

Lalu ada imamah atau turban baginda Rasulullah yang dipercaya merupakan bentuk turban dan jenis kain yang dipakai oleh Rasulullah Saw. Bentuk imamah yang dipakai oleh beliau  adalah melonjong dan runcing ke atas.

"Kain imamah Rasulullah itu sebenarnya berwarna putih, tapi karena sudah berusia sangat tua lebih dari empat belas abad, warnanya agak berubah, tapi aromanya tetap wangi sampai sekarang," tutur Saiful.

Menurut Saiful Anwar, pameran diadakan dimaksudkan agar kaum muslimin dapat melihat langsung benda-benda yang pernah digunakan oleh Rasulullah, sehingga meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah Saw.

Hal senada disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda Bekelan, Desa Katong, KH. Muhammad Khudori (42), bahwa pameran digelar bertujuan memupuk kecintaan kepada Rasulullah Saw dengan melihat benda-benda peninggalan beliau. (BMA – Khazanahgrobogan.com)

 



Jasaview.id

Type above and press Enter to search.